# TEKNIK CAMPURAN
Banyak orang yang menyebut teknik campuran sebagai teknik akademis. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kering dan teknik basah. Bisa dibilang teknik ini merupakan penyempurna dari kedua teknik sebelumnya. Teknik ini dilakukan dengan teknik kering dahulu (memblok warna sambil menambah intensitas minyak cat secara perlahan hingga menjelang finishing lukisan
Rabu, 28 Mei 2014
Teknik Melukis (Teknik Kering)
21.39
No comments
# TEKNIK KERING
Melukis dengan menggunakan teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan minyak cat (linseed oil). Teknik ini menggunakan kuas dalam keadaan kering dan tidak berminyak. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan cat yang baru dikeluarkan dari dalam tube. Teknik kering ini cocok untuk melukis dengan kesan volume dan keruangan, seperti realisme, naturalisme, dan surelisme. Adapun kelebihan dari teknik kering ini adalah: mudah membentuk objek dan kesan keruangan, mudah mengontrol proses pendetailan, lebih mudah menghapus warna dengan cara menumpuk dengan warna lain, selama melukis pandangan tidak akna terganggu dengan faktor cat yang mengkilat, serta cat akan lebih cepat kering
Naskah Drama
21.12
No comments
Tema : Kasih Sayang
Tokoh :
1. Vita : Pemeran utama, Protagonis, Pemalu, Lugu, Pendiem, Merasa dirinya berbeda dengan orang lain.
2. Ibu dan Ayah : Protagonis, Orang tua Vita, Sabar, Berusaha untuk anaknya, Tidak pantang menyerah, Selalu menyemangati anaknya.
3. Sukma, Rena dan Ajeng (Purple Geng) : Antagonis, Selalu menyejek Vita, Suka mencela, dan Sangat membenci Vita.
4. Inaywa : Protagonis, Sahabat Vita, Sabar, Selalu menyemangati Vita.
5. Arya Putra : Protagonis, Kekasih Vita, Sabar, Baik hati, Menjadi Suami Vita.
Alur : Alur Maju
Sudut Pandang : Sudut Pandang orang ke 3
Permasalahan : Vita merasa bahwa dirinya sangat berbeda dengan orang lain, tidak pantas bergaul dengan siapapun, Purple Geng selalu mengolok-olok kekurangan Vita dan Vita menemukan cinta yang menemani hidupnya.
Latar Tempat : Di sekolah baru (SMA Cahaya Hati), Rumah Vita, Kantin sekolah, Ruang kelas, Kota Bali, Rumah Arya Putra di JIMBARAN Bali dan Taman di Bali.
Latar Waktu : Pagi hari, Sore hari dan Malam hari.
Latar Suasana : Mengharukan, Menyedihkan, Menyenangkan dan Romantis.
Amanat : Jangan menyesali kekuranganmu itu. Jadikanlah kekuranganmu adalah ciri khasmu yang abadi.
Nilai moral : Jangan menyesali kekurangan yang telah diberikan Tuhan kepadamu.
Jangan suka mengolok-olok kekurangan orang lain.
Judul : Kekuranganku adalah sebuah Semangat dan Jalan Kehidupan Asmaraku.
Naskah Drama :
Kekuranganku adalah sebuah Semangat dan
Jalan Kehidupan Asmaraku.
Saat hari pertama Vita memasuki sekolah baru (SMA Cahaya Hati), Vita diantar oleh ayah dan ibunya. Vita adalah tipe orang yang malu-malu, pendiem, merasa dirinya berbeda dengan orang lain. Vita mempunyai keistimewaan yaitu memiliki Tanda lahir di pipi kirinya. Oleh karena itu Vita malu untuk memasuki sekolah baru dan lebih memilih untuk di antar oleh kedua orangtuanya.
Pagi hari di rumah.
Vita : “ Ibu, ayah, aku tidak mau bersekolah di sekolah umum. Aku mau bersekolah di rumah saja (Home Schooling). ”
Ibu : “ Vita, tidak boleh begitu. Kamu harus bisa belajar di limgkungan umum. ”
Vita : “Tapi bu, apa ada orang yang mau berteman dengan ku, sedangkan aku seperti ini. ” (sambil berkaca-kaca) .
Ayah : “ Vita, semua orang pasti akan bersosialisasi dengan orang lain, kamu harus mulai belajar bersosialisasi sekarang. ”
Vita : “ Baiklah, kalau itu yang terbaik untukku, akan aku lakukan permintaan ayah dan ibu. ”
Keesokan harinya di rumah saat Vita akan pergi bersekolah :
Ibu : “ Ayo Vita. Sekarang sudah jam berapa. Nanti telat lo. ”
Vita : “ Iya ibu. Sekarang aku sudah siap. ”
Ayah : “ Baiklah anakku. Ayo sekarang kita berangkat. ”
Vita : “ Ayo. ”
Saat di sekolah baru (SMA Cahaya Hati).
Vita : “ Ayah, Ibu, aku masuk sekolah dulu ya? Doakan aku bisa bersosialisasi dan menemukan teman baru. ” (sambil berjabat tangan).
Ibu : “ Ia nak. Pasti itu. Belajar yang rajin ya nak. ” (sambil mencium kening Vita)
Ayah : “ Nak, kamu tidak usah memikirkan olok-olokan orang lain. Buatlah itu sebuah motifasi buatmu. Okey. ” (sambil mencium kening Vita)
Vita : “ Okey ayah. Hehe. ”
Setibanya Vita di kelas.
Vita mengetuk pintu ruang kelas dan mengucapkan salam.
Vita : “ Assalamualaikum. ”
Tidak ada seorang pun yang menjawab salam dari Vita.
Vita : “ Waalaikum salam. ”
Vita menjawab salam dia sendiri.
Semua orang memperhatikan Vita dan berbisik-bisik seperti mengejek keadaan tubuh Vita.
Tiba-tiba datang tiga orang wanita mendekati Vita dan salah seorang dari mereka memegang Tanda lahir Vita dan berkata :
Sukma : “ Muka macam apa ini. Muka kok putih sebelah. Ngidam apa ibumu dulu? “
Mendengar ejekan itu, Vita hanya tertunduk malu tetapi dalam hatinya terselip rasa marah yang meledak-ledak.
Dalam hati Vita berkata : “ Kenapa semua orang seperti ini kepadaku. Apa salahku. Dan mengapa mereka mengejek kekuranganku. Apalagi menjelek-jelekan ibuku.” (sambil menggenggam tangan erat-erat)
Vita : “ Maaf, saya mau bersekolah di sini dan menempati salah satu tempat duduk di sini. ” (sambil meneteskan air mata dan tertunduk malu)
Rena : “ Eh, enak saja. Siapa yang menyuruh kamu untuk belajar di kelas ini. Tidak bisa! ”
Mendengar ucapan dari Purple Geng tadi, Vita berlari tergesa-gesa ke kamar mandi.
Di kamar mandi.
Vita menangis tersedu-sedu dan menyesali dia sudah terlahir seperti ini. Dia bercermin dan menyesali keadaannya.
Vita : “ Kenapa aku terlahir seperti ini? Tak pintar, tak tinggi, tak cantik, mempunyai Tanda lahir dan hanya bisa menyusahkan orang lain saja. ” (sambil menangis tersedu-sedu).
“ Apa mungkin ini cobaan dari Allah SWT.? Tapi kenapa cobaan ini berat sekali? Tapi, aku yakin dan percaya bahwa aku akan mendapatkan kebahagiaan yang setimpal dari penderitaanku atas ejekan orang lain kepadaku. “
Saat mendengar tangisan Vita tadi, Inaywa datang dengan memberinya sapu tangan kering untuk menghapus air mata Vita. Vita hanya tertunduk sedih dan tidak mau menerima sapu tangan pemberian Inaywa.
Inaywa : “ Ini, ambilah. Hapus air matamu itu. Tak baik menyesali apa yang telah di berikan Tuhan kepadamu. Itu Anugerah. ”
Dengan malu-malu, Vita mengambil sapu tangan yang diberikan Inaywa dan mereka menjadi Sahabat.
Saat di kelas.
Inaywa : “ Hei, kamu duduk saja di samping kananku. Bangku itu tidak ada yang menempati kok. Silahkan. ”
Vita : “ Terima kasih Inaywa. ” (sambil tersenyum)
Saat di kantin sekolah.
Arya Putra datang ke Vita dan memberinya segelas minuman.
Arya Putra : “ Ini buat kamu. Di minum ya? Harus di habiskan. Hehe.. ”
Vita : “ Terima kasih. Lalu kenapa kau memberiku minuman? ”
Arya Putra : “Tidak apa-apa. Aku hanya ingin menjadi sahabatmu saja. ”
Mendengar ucapan Arya Putra tadi, hati Vita menjadi luluh dan mau menerima Arya Putra menjadi sahabatnya.
Vita : “ Oh, baiklah. Silahkan jika kau mau menjadi sahabatku. ” (sambil tersenyum lepas)
Akhirnya Vita menemukan sahabat baru yaitu Inaywa dan Arya Putra.
Bel sekolah berbunyi. Waktunya untuk para siswa kembali ke rumah masing-masing. Vita pun pulang ke rumah.
Saat di rumah.
Vita : “ Aku pulang. ”
Ibu : “ Eh, sudah pulang. Bagaimana sekolahmu tadi? ”
Vita : “ Baik baik saja bu. Aku menemukan teman baru bernama Inaywa dan Arya Putra. ”
Ibu : “ Syukurlah. Sekarang kamu mengerti kan kenapa ayah dan ibu menyekolahkanmu di sekolah umum? Bagaimana rasanya? ”
Vita : “ Iya bu. Aku berusaha berbaur dengan mereka dan berusaha menghilangkan rasa minder yang aku miliki. ” (sambil tersenyum lepas)
Dua Tahun kemudian saat Vita telah menjalani hari-hari indah menuntut ilmu dan berteman dengan teman sebayanya dan selesai mengikuti Ujian Nasional, ia mengikuti Wisuda yang dilaksanakan di sekolahnya.
Setelah ia mengikuti wisuda di sekolahnya, ia mempunyai rencana bersama Inaywa dan Arya Putra untuk berlibur.
Vita : “ Teman-teman, ayo kita berlibur bersama yuk? ”
Inaywa : “ Tapi kamana ya? ”
Arya Putra : “ Ke Bali aja. Ke rumahku dahulu. Di daerah JIMBARAN Bali. Di sana enak lo. Banyak wisatanya juga. ” (Arya Putra mempunyai rencana lain untuk Vita)
Vita : “ Okey. Kamu yang mengatur semuanya ya? ”
Arya Putra : “ Sip. Serahkan semuanya kepadaku. Semua pasti beres di tanganku. Hehe. ”
Akhrinya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Pagi-pagi sekali mereka bertiga berangkat ke Bali untuk berlibur dan berkunjung ke rumah Arya Putra. Mereka bertiga naik pesawat terbang dan sampai di Bali siang harinya.
Arya Putra : “ Welcome to Bali. Bali, I’am Come Back. Yeah.. ” (sambil berteriak-teriak)
Vita : “ Cie.. Senangnya yang sudah bisa nostalgia ke rumah tercinta. ” (menggoda Arya Putra)
Arya Putra : “ Ia dong. Seneng banget. ” (sambil tersenyum lepas)
Inaywa : “ Sudah-sudah. Ayo kita segera ke rumah Arya Putra. ”
Arya Putra : “ Okey-okey. ”
Setibanya mereka di rumah Arya Putra di JIMBARAN Bali, mereka segera beristirahat di kamar yang telah di sediakan oleh keluarga Arya Putra.
Malam harinya, Arya Putra mengajak Vita untuk keluar rumah hanya sekedar jalan-jalan di saat Inaywa sedang tertidur pulas.
Arya Putra : “ Vit, vita? ” (sambil mengetuk pintu kamar Vita)
Vita : “ Eh, Arya Putra. Iya, ada apa? ” (sambil membuka pintu kamar)
Arya Putra : “ Ayo ikut aku jalan-jalan. Udaranya enak nie. ” (sambil tersenyum lepas)
Vita : “ Boleh. Ayo. Tapi kemana? ”
Arya Putra : “ Jalan-jalan di sekitar sini aja. Cari nyamuk. Hehe.. ” (bercanda dengan Vita)
Vita : “ Baiklah. Okey. ”
Akhirnya mereka berdua berjalan-jalan menaiki sepeda motor sambil menikmati pemandangan Bali pada malam hari.
Setelah mereka berkeliling-keliling Bali, Arya Putra mengajak Vita ke sebuah taman yang indah dan romantis yang sudah di hias Arya Putra sebelumnya.
Vita : “ Ini di mana? Kok seperti taman? ”
Arya Putra : “ Ini memang taman Vita. Haduh.. nie anak. ” (sambil garuk-garuk kepala)
Vita : “ Hehe.. Iya ya. ” (tersipu malu)
Arya Putra mengajak Vita ke tengah –tengah taman yang indah dan romantis. Mereka duduk di kursi yang telah disiapkan Arya Putra sebelumnya. Disekeliling kursi itu terdapat tatanan bunga yang cantik serta dihiasi lampu-lampu yang indah.
Arya Putra : “ Ayo, duduklah di sini. ” (sambil mempersilahkan Vita untuk duduk)
Vita : “ Terima kasih Arya Putra. Tapi ada apa ya ini? ” (Vita penasaran)
Arya Putra menggenggam tangan Vita dan mengungkapkan rasa yang sedari dulu ingin Arya Putra ungkapkan. Arya Putra berfikir bahwa sekarang ini adalah waktu yang sangat tepat. Arya Putra berusaha sebisa mungkin. Masalah iya apa tidak itu masalah nanti.
Arya Putra : “ Vita, Aku mau ngomong sesuatu.” (sambil menggenggam tangan Vita)
Vita : “ Iya. Silahkan. “
Arya Putra : “ Vita, sejak pertama aku melihatmu di kantin sekolah, aku sudah mengagumi sosok dirimu. Kamu tegar walaupun semua orang mengolok-olok kamu. Kamu orangnya baik, dan rela berkorban untuk orang lain. Dari situlah aku mencintai dirimu. Aku tidak merendahkan kekuranganmu tetapi akan selalu aku kagumi kekuranganmu itu. ” (sambil deg-degan)
Vita : “ Apa kamu benar-benar mencintaiku? Apa kamu siap jika nanti ada orang yang menggunjingmu dan mengatakan yang aneh-aneh tentangmu? ” (sambil tersipu malu dan penasaran)
Arya Putra : “ Biarlah orang lain berkata apa, yang penting kau dan aku terus bersama. Sekarang aku sudah mantap memilihmu. Tolong terus bersamaku selalu. ” (sambil berharap)
Vita : “ Aku akan berusaha terus berada di sampingmu. Bantu aku belajar mengerti dirimu dan menjaga dirimu. Jika aku lalai jangan bosan-bosan mengingatkanku atas janjiku kepadamu. Aku akan terus berusaha. ” (sambil menatap mata Arya Putra dan memantapkan hatinya)
Arya Putra : “ Baiklah. Aku juga akan belajar denganmu untuk menjadi lebih baik. Apakah ini artinya kau mau berada di sampingku dan menjadi orang yang akan aku jaga? ” (sambil berharap)
Vita : “ Jika jalan ini bisa membuat kita menjadi lebih baik, maka aku akan jalani dengan tulus dan berhati-hati. ” (sambil tersenyum ikhlas)
Arya Putra : “ Baiklah. Terima kasih sudah mempercayaiku sebagai pelindungmu. ” (sambil tersenyum bahagia)
Vita : “ Tetapi jalan yang kita tempuh sekarang hanya sebatas Pacaran saja ya? Kalau menjadi pasangan yang sebenarnya, kita lihat nanti. Biar Allah SWT yang menentukannya. ” (sambil menggenggam erat tangan Arya Putra)
Arya Putra : “ Baiklah. Aku juga percaya keajaiban itu. Kalau kau dan aku berjodoh, kita pasti akan bersatu di kemudian hari. ” (sambil percaya dan menggenggam tangan Vita erat-erat)
Akhirnya mereka berdua menjalin hubungan Pacaran yang sehat dan sama-sama saling belajar.
Tujuh tahun berlalu. Hubungan mereka berjalan sampai sejauh ini. Walaupun banyak perselisian dan permasalahan yang datang silih berganti. Tetapi mereka dapat melewatinya dengan saling mengalah. Sampai tiba saatnya Arya Putra memantapkan hatinya untuk menjadikan Vita istri dan ibu untuk anak-anaknya nanti.
Mereka pun menikah dan mempunyai sepasang orang anak yaitu Revilia Kega Aryandra Esica (Revil) dan Rezandra Kega Aryanvia Esica (Rezan). Sampai akhirnya mereka hidup bersama dan membangun keluarga yang bahagia dan saling menghormati.
_TAMAT_
Senin, 12 Mei 2014
" Tips Menggambar Foto Wajah "
01.17
No comments
Beberapa tips dalam menggambar foto wajah:
untuk mempermudah proses penggambaran, sangat dianjurkan untuk membiasakan mata kita melihat objek yang akan digambar, dalam hal ini foto wajah yang akan digambar
Peletakan objek yang akan digambar juga sebaiknya berdekatan atau seolah-olah berdekatan dengan bidang gambar
Arah mata kita harus selalu berpindah-pindah dari bidang objek ke bidang gambar.
" Cara Menggambar Wajah "
01.15
No comments
Menggambar foto wajah selain sebagai hobi dapat juga berguna untuk pengembangan kemampuan visual dalam menggambar sebuah objek yang realis, seperti objek manusia atau objek tiga dimensi lainnya dalam bidang dua dimensi.
Terdapat dua macam menggambar foto wajah; yang pertama yaitu memindahkan wajah dalam foto ke bidang gambar semirip mungkin dan yang kedua memindahkan wajah dalam foto ke bidang gambar hanya dengan mengambil esensi dari wajah yang akan digambar. Pada kasus yang pertama dibutuhkan kemampuan visual yang cermat serta pengetahuan dasar mengenai anatomi wajah manusia. Sedangkan pada kasus yang kedua selain memiliki kamampuan visual dan pengetahuan anatomi wajah, juga dibutuhkan kemampuan membaca karakter dari objek.
" Teknik Menggambar (Aquarel) "
00.58
No comments
5. TEHNIK AQUAREL (TRANSPARAN)
Teknik Dussel, Media Pensil diatas Kertas
Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar supaya menghasilkan warna yang transparan. Paling cocok menggunakan media cat air, cat acrylik, dsb. Kertas gambar sebelum dilakukna proses menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon.
" Teknik Menggambar (Titik) "
00.57
No comments

" Teknik Menggambar (Dussel/Gosok) "
00.55
No comments

" Teknik Menggambar (Arsir) "
00.54
No comments

Langganan:
Postingan (Atom)