21.59
Bencana.
Bencana datang karena kehendak-Nya.
Bencana datang tidak mengenal ruang dan waktu.
Bencana datang tidak melihat apa itu seorang doktor, pejabat atau tukang becak.
Bencana datang tidak pandang bulu, apa itu manusia, hewan atau tumbuhan.
Sesungguhnya bencana datang akibat ulah kita sendiri.
Allah SWT menciptakan Bumi dan seisinya untuk kita jaga dan kita rawat dengan baik, bukan untuk di rusak.
Bumi merupakan makhluk lain ciptaan Allah SWT yang hidup.
Bumi juga mempunyai perasaan dan nyawa.
Salah satu bukti bahwa Bumi itu hidup adalah Bencana.
Bencana adalah salah satu bentuk kemarahan Bumi kepada kita.
Seharusnya, kita sebagai Khalifah di Bumi menjaga Bumi dan seisinya dengan sebaik-baiknya.
Bukan malah menghancurkan Bumi.
Kalau Bumi sudah marah (Bencana), kita sendiri yang repot kan?
Oleh karena itu jangan membuat Bumi marah.
Sebaiknya, kita membuat Bumi nyaman untuk kita tinggali.
Dengan cara, tidak memancing Bencana untuk datang / mengurangi penyebab terjadinya Bencana.
#Candralivia.
22.08
Dulu Kita menjadi Sahabat.
Dulu Kita tertawa bersama.
Dulu Kita saling bercanda ria.
Dulu, hanya dulu.
Semakin berjalannya waktu, Kita harus berpisah karena suatu tuntutan.
Kau berlari kesana, Aku berlari kesini.
Kau mengejar matahari, Aku mengejar bulan.
Kau pergi mengendarai unta, Aku pergi mengendarai mobil.
Kita sekarang berbeda.
Setelah Kita bertemu, rasa Sahabat itu telah sirna di telan waktu.
Pandangan yang telah lama Aku rindukan, kini tiada.
Sekarang, julukan Sahabat telah berubah menjadi sepasang Kekasih.
Dahulu, saat ada di dekatmu, rasanya seperti dilindungi Sang Kakak.
Sekarang sungguh berbeda.
Aku seperti dilindungi seorang Malaikat.
Malaikat yang telah lama mengerti diriku, walau telah lama berpisah.
#Candralivia
04.17
Sahabat..
Sahabat adalah orang yang datang saat kita sedih, gelisah, tak tau arah dan tak tahu kemana kita mau melangkah.
Dia datang ketika kita membutuhkan seseorang untuk mendampingi kita.
Dia datang dengan memberikan kita solusi apa yang harus kita hadapi kedepan.
Sahabat juga manusia.
Dia mempunyai hati dan perasaan yang suatu saat dapat terluka.
Manakala dia merasa kecewa, dia akan menunjukkan kekecewaannya kepada kita dengan cara dia sendiri.
Oleh karena itu, jika Sahabat kita marah, itu adalah hal yang wajar terjadi dalam pergaulan.
Seharusnya, harus ada salah satu yang mengalah, agar tidak terjadi suatu permasalahan besar.
#Candralivia.
03.24
Wahai Kau Leo.
Diri-Mu disimbolkan dengan binatang Harimau.
Sosok-Mu yang Kuat, Tangguh, Perkasa, Dermawan, Tidak pantang menyerah, Menjadi pemimpin dan sebagai Sosok yang Menguasai Dunia.
"Ngaungan-Mu" bagaikan Penyelamat bagi kaum-Mu dan sekaligus menjadi Bencana bagi musuh-Mu.
Walaupun sifat-Mu "Ingin menjadi yang Pertama", tetapi Kau mampu memimpin dengan Bijaksana.
Kesombongan-Mu sebanding dengan tubuh-Mu yang besar dengan bulu-Mu yang lebat sehingga dapat membuatmu ditakuti oleh banyak orang.
Jadikanlah Kau "Leo" sebagai Sang Pemimpin Horoskop.
Catatan :
Untuk Kau yang ber-Horoskop Leo (23 Juli s/d 22 Agustus), jadikanlah dirimu seperti Leo (Harimau) yang sesungguhnya.
Kau harus ingat; bahwa "Sifatmu" bisa menjadi kelemahanmu dalam bertindak.
Jangan kau memalukan Bangsa Kami (Bangsa Leo).
Karena Kami adalah Bangsa Sang Pemimpin dan Penakhluk Dunia.
#Candralivia.
02.23
" Sebuah Hadiah jangan dilihat dari harga atau kualitasnya.
Lihatlah ketulusan hati Pemberinya dan niatan darinya untuk memberi hadiah.
Dan juga rasa kasih sayang dari Pemberi kepada Penerima.
Itu bisa menjadi simbol bahwa Pemberi mengerti kebutuhan Si Penerima "
#Candralivia
06.56
Mengapa Budaya "Ngerasani" (menggunjing) itu menjadi budaya kita?

Kenapa seringkali orang lain suka membicarakan kita?
Membicarakan hal yang menurut mereka aneh, padahal menurut kita tidak.
Membicarakan hal Opini (pendapat mereka) dengan sesuka hatinya tanpa melihat Fakta yang terjadi.
Aneh sekali ketika melihat orang lain melihat kita seperti orang gila dan mereka menertawakan kita dengan sendirinya.
Padahal kita tidak sedang parodi atau ngelawak atau melakukan hal yang seharusnya mereka harus tertawa.
Mereka tidak melihat mereka itu seperti apa, sebelum mereka menertawakan kita.
Mereka tidak mengetahui apa yang kita rasakan.
Andaikan mereka tahu, mereka akan sedih dan malu dengan apa yang telah mereka perbuat.
Mereka hanya belum menyadarinya.
Andaikan, hal itu kita perbuat kepada mereka, apa mereka senang kalau kita berbuat begitu?
Bisa jadi mereka akan lebih "Ngerasani" (menggunjing) kita dengan kata-kata yang tidak enak di hati.
Andaikan mereka sudah menyadari kesalahannya, sebagai orang yang telah ditertawakan, kita tidak seharusnya menertawakan mereka kembali.
Seharusnya kita menenangkan mereka dan menasehati mereka terhadap apa yang telah mereka perbuat kepada kita.
Sebaliknya, sikap kita sebagai orang yang di tertawakan tidak boleh berbuat seperti itu.
Kalaupun kita geram dengan perbuatan mereka, kita bersabar saja dengan mengucapkan "Astagfirullah" dalam hati.
Dan kita yakini dalam hati bahwa Allah SWT akan menyadarkan hati mereka dengan cara-Nya.
Kesimpulannya :
Kita tidak boleh "Ngerasani" (menggunjing) orang lain apalagi menertawakan orang lain seenaknya.
Karena orang lain itu mempunyai perasaan yang suatu saat dapat mengalami kemarahan dan kejengkelan.
Kalau itu sudah terjadi, orang yang "Ngerasani" (menggunjing) itu akan kena "Batunya sendiri".

*Di Buat oleh Alivia Candra.
candralivia.blogspot.com.